MDGs dan Post MDGs

MDGs dan Post MDGs

MDGs berdasarkan definisi dari PBB adalah serangkaian tujuan pembangunan untuk mengatasi kemiskinan dalam berbagai dimensi meliputi rendahnya pendapatan, kelaparan, penyakit, kurangnya tempat tinggal yang layak, pengucilan, ketidaksetaraan gender, pendidikan, dan kelestarian lingkungan. MDGs dideklarasikan tahun 2000 dan diharapkan dapat mencapai goals pada tahun 2015. MDGs sangat penting untuk menunjang kebijakan pembangunan internasional. Dengan adanya MDGs diharapkan dapat membuat negara-negara miskin dapat mencapai target pembangunan karena tujuan pembangunan sudah jelas tercantum dalam MDGs. MDGs bertujuan meningkatkan produktivitas dengan mengkombinasikan infrastruktur, sumber daya manusia, dan kebijakan ekonomi agar sektor swasta lebih berkembang. Selain penting bagi pembangunan ekonomi, MDGs juga dapat berdampak pada keamanan karena kemiskinan dan keamanan saling berhubungan. Apabila kemiskinan dapat dikurangi maka keamanan masyarakat akan semakin meningkat.

Indikator-indikator MDGs:
  1.  ERADICATE EXTREME POVERTY AND HUNGER
  2.  ACHIEVE UNIVERSAL PRIMARY EDUCATION
  3. PROMOTE GENDER EQUALITY AND EMPOWER WOMEN
  4. REDUCE CHILD MORTALITY
  5. IMPROVE MATERNAL HEALTH
  6. COMBAT HIV/AIDS, MALARIA AND OTHER DISEASES
  7. ENSURE ENVIRONMENTAL SUSTAINABILITY
  8. DEVELOP A GLOBAL PARTNERSHIP FOR DEVELOPMENT

Setelah berakhirnya MDGs, muncul agenda pembangunan baru. Agenda ini berusaha memperbaiki kelemahan-kelemahan saat MDGs yang tidak dapat menyentuh orang-orang miskin. Tujuan pembangunan Post MDGs ini adalah pemberantasan kemiskinan dan mempromosikan sustainable development. Lima target perubahan dalam Post MDGs yaitu:
  1. Leave No One Behind. Memastikan bahwa tidak ada satupun orang yang tidak mendapat kesempatan ekonomi dan tidak ada yang HAMnya dilanggar.
  2. Put Sustainable Development at The Core. Mempromosikan sustainable development, negara maju memiliki peran yang besar dalam hal ini. Negara maju harus menemukan teknologi terbaru yang ramah lingkungan agar dapat menjalankan green economy.
  3. Transform Economies for Jobs and Inclusive Growth. Perubahan dalam pola konsumsi, produksi, inovasi, teknologi, dan bisnis private untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif
  4. Build Peace and Effective, Open and Accountable. Menjadikan perdamaian, HAM, dan good governance sebagai inti dari perubahan
  5. Forge A New Global Partnership. Menumbuhkan solidaritas, kerjasama, dan akuntabilitas

Indikator-indikator Post MDGs
Hasil gambar untuk post mdgs


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Logical Framework

Logical Framework Project Description Indikator Verifikasi Assumptions Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kabupaten Malang -           Pertumbuhan ekonomi meningkat -           Laporan pemerintah daerah Pengurangan Jumlah Kasus HIV/AIDS di kabupaten Malang -           Angka Kasus HIV/AIDS menurun -           Terdapat penurunan angka kasus secara berkelanjutan -           Laporan tahunan proyek -           Data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang -           Data Kemenkes RI (+) Tingkat kesehatan masyarakat Kabupaten Malang meningkat Menciptakan kesetaraan gender -           Kekerasan terhadap wanita berkurang -           Data Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan (-) Terdapat hambatan budaya Menyediakan tenaga medis dan obat-obtan untuk pelayanan kesehatan -           Mem
Baca selengkapnya

Definitions of Poverty

Eleven Clusters of Meaning Paul Spicker mendefinisikan kemiskinan dari banyak kategori. Ada 11 definisi kemiskinan menurut Spicker, yaitu: Need.  Kemiskinan didefinisikan sebagai kurangnya barang maupun jasa yang dibutuhkan manusia untuk hidup dan menjalankan fungsi sosial. Standar of living.  Standar of living berkaitan dengan kebutuhan. Model pembangunan konvensional menuntut negara berkembang untuk dapat mengejar standar hidup negara maju. Dengan adanya hal tersebut negara berkembang berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang sebenarnya tidak diperlukan bagi negaranya. Limited resources.  Kemiskinan dapat didefinisikan sebagai kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi karena terbatasnya sumber daya. Ketidakmampuan manusia untuk mengakses pemenuh kebutuhan karena rendahnya pendapatan atau sumber daya. Lack of basic security.  Tidak adanya jaminan keamanan bagi manusia sehingga tidak bisa mendapatkan hak-hak dasarnya sebagai manusia. Lack of entitlement.  Menurut Dreze dan Sen, kemis
Baca selengkapnya