Degradasi Lingkungan
Degradasi Lingkungan
Eksploitasi terhadap
lingkungan secara berlebihan dapat menyebabkan degradasi lingkungan, yaitu
menurunnya kualitas lingkungan. Para ahli memiliki pendapatnya masing-masing
mengenai penyebab degradasi lingkungan. Garret Hardin, berpendapat bahwa
degradasi lingkungan disebabkan oleh populasi yang terus meningkat dan adanya common
property. Semakin meningkatnya jumlah populasi akan berdampak pada konsumsi
yang meningkat pula. Populasi akan terus bertambah, hal ini berkebalikan dengan
kondisi bumi yang terbatas dalam memenuhi kebutuhan manusia. Ketidakseimbangan konsumsi
dan kapasitas bumi menyebabkan degradasi lingkungan.
Penyebab lainnya
adalah common property, Hardin berargumen bahwa sumber daya alam yang
menjadi kepemilikan bersama cenderung akan lebih cepat rusak, overcapitalized,
dan mengalami degradasi. Dalam sebuah kepemilikan bersama, setiap individu
dapat mengakses sumber daya alam secara bebas. Dengan begitu,manusia akan
cenderung untuk mengeksploitasi sumber daya secara berlebihan. Kebebasan tersbutlah
yang menurut Hardin dapat menyebabkan degradasi lingkungan.
Contoh degradasi
lingkungan adalah deforestasi dan degradasi hutan. Kedua hal tersebut merupakan
salah satu aktivitas yang paling berdampak pada perubahan iklim. Deforestasi dan
degradasi hutan turut andil dalam meningkatkan kadar karbondiokasida yang cukup
besar. Selain efek pada perubahan iklim, deforestasi dan degradasi lingkungan
juga bberdampak pada keanekaragaman hayati, ketersediaan kayu, merusak tanah,
hilangnya tempat penampung air hujan, dan masih banyak lagi. Masalah hutan
tersebut menjadi concern banyak negara dan dibawa ke level politik
sehingga muncul sebuah kerangka untuk menjaga kelestarian hutan yaitu Reducing
Emissions from Deforestation in Developing Countries (REDD).
REDD merupakan
skema pengurangan emisi karbon dari aktivitas deforestasi. Program REDD hanya
berfokus pada pengurangan emisi karbon saja. Program ini berupa perdagangan
karbon antara negara maju dengan emisi karbon yang besar dengan negara
berkembang yang memiliki hutan. Terdapat juga pasar karbon internasional yang
memudahkan negara dalam perdagangan karbon. Negara maju akan memberikan dana
bagi negara berkembang untuk menjaga kelestarian hutannya dan mengurasi emisi
karbon.
Setelah adanya
program REDD, muncul program REDD+ yang merupakan lanjutan dari program REDD. REDD+
memiliki skala yang lebih luas serta menambahkan agenda-agenda penting dalam
pelestarian hutan yang tidak tercantum dalam program sebelumnya. Selain pengurangan
emisi karbon dari deforestasi dan degradasi hutan, REDD+ menambahkan agenda
konservasi hutan, manajemen hutan yang berkelanjutan, dan peningkatan stok
karbon hutan.
Komentar
Posting Komentar