Manajemen Proyek Pembangunan
Manajemen Proyek Pembangunan
Riza Mahendra memaparkan bahwa dalam
suatu manajemen proyek pembangunan, terdapat siklus yang berisi lima tahap. Tahap
pertama adalah penilaian kelayakan, dalam tahap ini dilakukan penilaian apakah
suatu proyek dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan banyak faktor dan
penyesuaian. Penilaian kelayakan proyek dilakukan melalui verifikasi lapangan
dan pengumpulan data serta informasi, analisa potensi lokal, analisa pemangku
kepentingan, dan perumusan rekomendasi. Dalam verifikasi lapangan dan
pengumpulan data serta informasi, pengelola proyek harus mengetahui kondisi
masalah sosial yang akan ditangani dalam proyeknya. Verifikasi ytersebut perlu
ditunjang oleh data dan informasi. Analisa potensi lokal merupakan pelibatan masyarakat
ditempat akan dilaksanakannya proyek agar dapat berlangsung secara
berkelanjutan. Analisa pemangku kepentingan merupakan analisa untuk mengetahui
pihak-pihak mana saja yang memiliki kepentingan dalam proyek. Selanjutnya merumuskan rekomendasi bagi
proyek.
Tahap kedua adalah desain proyek,
menjadikan suatu proyek ke dalam desain yang berupa kegiatan dan prasyarat
dilakukannya sebuah proyek. Selanjutnya tahap ketiga adalah rencana, tahap ini
berupa penyusunan rangkaian kegiatan dalam sebuah rencana yang rinci. Rangkaian
yang terdapat dalam rencana kerja yaitu target kegiatan, kerangka waktu,
penanggung jawab, dan sumber dan budget. Tahap keempat adalah implementasi, yaitu
pelaksanaan kegiatan. Untuk mensukseskan implementasi proyek dibutuhkan tim
yang solid. Selain itu pelaksana proyek harus konsisten dengan rencana kerja
serta membangun manajemen koordinasi yang jelas dan tegas. Pada tahap kelima dilakukan
monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi merupakan penilaian secara
terus menerus mengenai proses pelaksanan dan melihat apakah pencapaian penting
dalam proyek dapat tercapai.
Menurut Farhan Noorbakhsh, prosedur
pelaksanaan proyek dilakukan dalam beberapa tahap yaitu:
1.
Identification.
2.
Preparation,
feasibility studies and design
3.
Appraisal,
sensitivity analysis, and recommendations
4.
Selection
5.
Negotiation
and approval
6.
Implementation
and monitoring
7.
Transition
to appropriate administration
8.
Monitoring
and evaluation and recommendations
Identification, merupakan tahap pertama dalam proyek pembangunan. Pada tahap ini pelaksana
proyek mengidentifikasi apakah proyeknya dapat dilakukan di lapangan. Preparation,
feasibility studies and design, dalam tahap ini dilakukan pengumpulan data
dan informasi yang akan digunakan untuk pembuatan desain proyek. Proses dalam
tahap ini meliputi, tujuan dari proyek, cakupan dan batasan dalam proyek,
manfaat, aspek teknik dan teknologi, aspek keuangan dan kebutuhan sumber daya,
sumber finansial, pengadaan input, jadwal produksi dan pemasaran output,
kebutuhan infrastruktur, aspek institusi, organisasi, dan manajerial, serta aspek
sosial dan ekonomi. Appraisal, sensitivity analysis, and recommendations merupakan
tahap untuk menentukan keuntungan dan kerugia dari sebuah proyek. Pada tahap
ini juga dilakukan analisa dampak yang akan ditimbulkan. Selection, Negotiation
and approval, dalam pelaksanaan proyek dibutuhkan keterampilan negosiasi
agar rencan pembangunan yang dibuat dapat disetujui. Implementation and monitoring,
merupakan pelaksanaan dan pengawasan terhadap proses berlangsungnya agar
target dan tujuan proyek dapat tercapai. Transition to appropriate
administration, tahap ini merupakan suatu bentuk antisipasi apabila
terdapat permasalahan terkait keuangan. Monitoring and evaluation and
recommendations, tahap ini merupakan pengkajian kembali proyek yang telah
dilaksanakan, mengevaluasi, serta memberikan rekomendasi terhadap proyek
selanjutnya.
Sumber:
Noorbakhsh, Farhan. Project Cycle Revisited
Primahendra, Reza. Manajemen Proyek Bagi Organisasi Sosial
Komentar
Posting Komentar