Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Degradasi Lingkungan

Degradasi Lingkungan Eksploitasi terhadap lingkungan secara berlebihan dapat menyebabkan degradasi lingkungan, yaitu menurunnya kualitas lingkungan. Para ahli memiliki pendapatnya masing-masing mengenai penyebab degradasi lingkungan. Garret Hardin, berpendapat bahwa degradasi lingkungan disebabkan oleh populasi yang terus meningkat dan adanya common property. Semakin meningkatnya jumlah populasi akan berdampak pada konsumsi yang meningkat pula. Populasi akan terus bertambah, hal ini berkebalikan dengan kondisi bumi yang terbatas dalam memenuhi kebutuhan manusia. Ketidakseimbangan konsumsi dan kapasitas bumi menyebabkan degradasi lingkungan. Penyebab lainnya adalah common property , Hardin berargumen bahwa sumber daya alam yang menjadi kepemilikan bersama cenderung akan lebih cepat rusak, overcapitalized , dan mengalami degradasi. Dalam sebuah kepemilikan bersama, setiap individu dapat mengakses sumber daya alam secara bebas. Dengan begitu,manusia akan cenderung untuk mengeksploi

Strategi Pengentasan Kemiskinan

Poverty Reduction Strategy Paper Pemberantasan kemiskinan merupakan salah satu tujuan dari World Bank dan IMF. Organisasi tersebut telah memberikan resep bagi negara berkembang dan miskin untuk mengurangi kemiskinan melalui seperangkat kebijakan yaitu Structural Adjustment Program (SAP). Namun SAP tersebut tidak berhasil karena kondisi setiap negara berbeda-beda dan tidak bisa diselesaikan dengan resep yang sama. Dengan alasan tersebut, serta meningkatnya angka kemiskinan dan pudarnya kepercayaan masyarakat internasional terhadap Bretton Woods Institutions (BWIs) maka BWIs membuat sebuah strategi kemiskinan baru yang disebut Poverty Reduction Strategy Papers (PRSPs). PRSPs didasarkan pada prinsip-prinsip Comprehensive Development Framework (CDF). PRSPs mengintegrasikan kebijakan-kebijakan untuk mengurangi kemiskinan ke dalam kerangka pertumbuhan ekonomi berdasarkan ekonomi makro. Berbeda dengan SAP, negara-negara berkembang dan miskin ikut terlibat dalam penyusunan PRSPs bagi

Contoh Rencana Strategis

CARE Indonesia Lembaga ini bertujuan untuk mengentaskan masyarakat Indonesia dari kemiskinan dengan Visi dan Misi sebagai berikut: Visi Menciptakan dunia dengan toleransi yang tinggi dan berkeadilan sosial dimana kemiskinan berhasil diakhiri dan masyarakat hidup dengan harkat martabat serta rasa aman. Misi Memberantas kemiskinan dan mencapai keadilan sosial sesuai dengan prinsip-prinsip Post MDGs Lingkungan Internal CARE merupakan INGO pembangunan yang berpusat di Inggris. Tim management di kantor cabang Indonesia terdiri dari warga negara asing dan warga negara Indonesia serta staff yang juga merupakan warga Indonesia. Lingkungan Eksternal Sebagai INGO pembangunan, CARE tersebar dibanyak negara sehingga memiliki jaringan yang luas. CARE juga memiliki reputasi yang cukup bagus sebagai INGO dan memiliki banyak partner. Analisa SWOT Strength - Berpengalaman sebagai INGO pembangunan - Terpercaya dan tersebar di banyak negara - INGO yang profesion

Definitions of Poverty

Eleven Clusters of Meaning Paul Spicker mendefinisikan kemiskinan dari banyak kategori. Ada 11 definisi kemiskinan menurut Spicker, yaitu: Need.  Kemiskinan didefinisikan sebagai kurangnya barang maupun jasa yang dibutuhkan manusia untuk hidup dan menjalankan fungsi sosial. Standar of living.  Standar of living berkaitan dengan kebutuhan. Model pembangunan konvensional menuntut negara berkembang untuk dapat mengejar standar hidup negara maju. Dengan adanya hal tersebut negara berkembang berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang sebenarnya tidak diperlukan bagi negaranya. Limited resources.  Kemiskinan dapat didefinisikan sebagai kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi karena terbatasnya sumber daya. Ketidakmampuan manusia untuk mengakses pemenuh kebutuhan karena rendahnya pendapatan atau sumber daya. Lack of basic security.  Tidak adanya jaminan keamanan bagi manusia sehingga tidak bisa mendapatkan hak-hak dasarnya sebagai manusia. Lack of entitlement.  Menurut Dreze dan Sen, kemis

MDGs dan Post MDGs

Gambar
MDGs dan Post MDGs MDGs berdasarkan definisi dari PBB adalah serangkaian tujuan pembangunan untuk mengatasi kemiskinan dalam berbagai dimensi meliputi rendahnya pendapatan, kelaparan, penyakit, kurangnya tempat tinggal yang layak, pengucilan, ketidaksetaraan gender, pendidikan, dan kelestarian lingkungan. MDGs dideklarasikan tahun 2000 dan diharapkan dapat mencapai goals pada tahun 2015. MDGs sangat penting untuk menunjang kebijakan pembangunan internasional. Dengan adanya MDGs diharapkan dapat membuat negara-negara miskin dapat mencapai target pembangunan karena tujuan pembangunan sudah jelas tercantum dalam MDGs. MDGs bertujuan meningkatkan produktivitas dengan mengkombinasikan infrastruktur, sumber daya manusia, dan kebijakan ekonomi agar sektor swasta lebih berkembang. Selain penting bagi pembangunan ekonomi, MDGs juga dapat berdampak pada keamanan karena kemiskinan dan keamanan saling berhubungan. Apabila kemiskinan dapat dikurangi maka keamanan masyarakat akan semakin mening

Manajemen Proyek Pembangunan

Manajemen Proyek Pembangunan Riza Mahendra memaparkan bahwa dalam suatu manajemen proyek pembangunan, terdapat siklus yang berisi lima tahap. Tahap pertama adalah penilaian kelayakan, dalam tahap ini dilakukan penilaian apakah suatu proyek dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan banyak faktor dan penyesuaian. Penilaian kelayakan proyek dilakukan melalui verifikasi lapangan dan pengumpulan data serta informasi, analisa potensi lokal, analisa pemangku kepentingan, dan perumusan rekomendasi. Dalam verifikasi lapangan dan pengumpulan data serta informasi, pengelola proyek harus mengetahui kondisi masalah sosial yang akan ditangani dalam proyeknya. Verifikasi ytersebut perlu ditunjang oleh data dan informasi. Analisa potensi lokal merupakan pelibatan masyarakat ditempat akan dilaksanakannya proyek agar dapat berlangsung secara berkelanjutan. Analisa pemangku kepentingan merupakan analisa untuk mengetahui pihak-pihak mana saja yang memiliki kepentingan dalam proyek.  Selanjutnya meru